Zaidbin Haritsah, seorang yang dilukiskan oleh para ahli sejarah dengan perawakan
biasa, pendek, kulitnya coklat kemerah-merahan, dan hidung yang agak pesek,
adalah termasuk pahlawan-pahlawan Islam yang besar. Zaid bin Haritsah berasal
dari kabilah Kalb yang menghuni sebelah utara jazirah Arab. Satu-satunya
shahabat yang namanya tercantum dalam Al-Qur'an Bapaknya bernama Abdul Uzza bin
Imri' Al-Qais, ibunya bernama Sa'di binti Tsa'laba. Ketika masih kecil, ia
diajak ibunya menengok kampung. Tiba-tiba datang pasukan Bani Al-Qayn menyerang
kampung tersebut. Mereka juga menawan serta membawa pergi Zaid. Kemudian ia
dijual kepada Hakim bin Hizam, dengan harga 400 dirham, yang kemudian
dihadiahkan kepada bibinya, Khodijah binti Khuwailid. Ketika Khodijah menikah
dengan Rasulullah SAW, Zaid bin Haritsah dihadiahkan kepada Rasulullah SAW. yang
kemudian memerdekakan Zaid bin Haritsah.
Haritsah,
bapak Zaid sedih kehilangan anaknya. Ketika beberapa orang dari Ka'ab
menunaikan haji, mereka melihat dan mengenal Zaik sebagaimana Zaid mengenal
mereka. Kepada mereka Zaid berkata : "Sampaikan beberapa bait syairku ini
kepada keluargaku, karena sesungguhnya aku mengerti bahwa mereka sedih karena
kehilanganku". Lalu ia melantunkan beberapa bait syairnya. Setelah
Haritsah mengetahui kabar anaknya, ia berangkat ke Mekkah bersama Ka'ab bin
Syarahil sebagai jaminan. Di hadapan Rasulullah SAW, mengajukan permohonan agar
anaknya, Zaid dibebaskan, dan ia akan memberikan Ka'ab bin Syarahil sebagai
jaminannya. Oleh Rasulullah SAW dikatakan bahwa apabila Zaid memilih untuk ikut
ayahnya, maka mereka tidak perlu memberikan jaminan. Tetapi seandainya Zaid
memilih untuk ikut bersama Rasulullah, sungguh tidak ada paksaan untuk itu.
Lalu dipanggillah Zaid. Dikatakan kepadanya : "Apakah kamu mengenal
mereka?" "Ya, ini bapakku dan ini pamanku" jawabnya. Lalu
Rasulullah SAW bersabda : "Aku telah mengenalmu (Zaid), dan kau pun telah
mengetahui kecintaanku kepadamu. Sekarang pilihlah, aku atau mereka
berdua". Dengan tegas Zaid menjawab : "Aku sekali-kali tidak akan
memilih orang selain Engkau (ya Rasulullah), Engaku sudah kuanggap sebagai
bapak atau pamanku sendiri". Setelah itu, Rasulullah SAW
mengumumkan kepada khalayak, bahwa Zaid diangkat sebagai anaknya. Ia mewarisi Rasulullah
SAW dan Rasulullah SAW pun mewarisinya. Setelah mengetahui demikian, bapak dan
paman Zaid pergi dengan hati lapang.
Zaid
akhirnya masuk Islam, dan dinikahkan dengan Zainab binti Jahsy. Ketika Zainab
dicerai Zaid, ia dipersunting oleh Rasulullah SAW. Maka tersebarlah gunjingan
orang-orang Munafiq, bahwa Muhammad telah menikahi anak perempuannya. Seketika
itu turun ayat 40 surah Al-Ahzab yang membatalkan 'tabanni' (mengangkat anak
angkat), sekaligus penjelasan bahwa anak angkat, secara hukum tidak bisa
dianggap sebagai anak kandung. Anak angkat tidak bisa saling waris mewarisi
dengan bapak angkatnya. Demikian pula, isteri yang telah dicerai halal untuk
dinikahi bapak angkatnya. Dalam ayat tersebut tercantum langsung nama 'Zaid',
yang dengan demikian, ia adalah satu-satunya shahabat yang namanya tercantum
dalam Al-Qur'an.
Zaid bin Haritsah r.a gugur sebagai syahid dalam
perang Mu'tah, pada Jumadik Awwal 8 H. Pada waktu itu usianya 55 tahun.
masih banyak kisah para sahabat nabi yang dapat kita jadikan contoh dalam kehidupan kita, selengkapnya silahkan baca disini
Terimakasih gan atas infonya yang bermanfaat ini, visit balik ya http://shalat-wajib-fardlu.blogspot.com/
BalasHapusReligi, menelisik lebih dalam kisah sohabat --> Kisah Zaid bin Haritsah
BalasHapusKisah para sahabat
BalasHapusKisah para sahabat
BalasHapus