Ali Bin Abi Thalib
Jika hidup itu merupakan pembelajaran, itu benar adanya, hingga
Rasulullah pun bernah bersabda "Tuntutlah
ilmu sampai ke liang lahat", Kehidupan banyak memberikan pengajaran
berharga terutama untuk hati dan jiwa, hingga masing-masing manusia akan
beragam mendapati inti dari pelajaran yang diajarkan oleh kehidupan itu
sendiri.
Kawan-Kawan disini saya telah
mengepostkan beberapa kisah Tauladan Khalifah Ali Bin Abi Thalib, Semoga apa
yang beliau lakukan/perbuat akan menjadikan cerminan bagi kita semua, dan
semoga setelah membaca kisah-kisah tersebut akan menjadikan diri kita menjadi
hamba Allah yang lebih baik. Amiin.
Ali Bin Abi Thalib lahir sekitar
13 Rajab. Ali Bin Abi Thalib merupakan salah seorang pemeluk Islam pertama dan
juga keluarga dari Nabi Muhammad. Menurut Islam Sunni, Ali Bin Abi Thalib
adalah Khalifah terakhir dari Khulafaur Rasyidin. Sedangkan Syi'ah berpendapat
bahwa ia adalah Imam sekaligus Khalifah pertama yang dipilih oleh Rasulullah
Muhammad SAW. Uniknya meskipun Sunni tidak mengakui konsep Imamah mereka setuju
memanggil Ali dengan sebutan Imam, sehingga Ali menjadi satu-satunya Khalifah
yang sekaligus juga Imam. Ali Bin Abi Thalib adalah sepupu dari Nabi Muhammad
S.A.W, dan setelah menikah dengan Fatimah az-Zahra, ia menjadi menantu Nabi Muhammad
S.A.W.
Ayahnya adalah: Abu Thalib,
paman Nabi saw, bin Abdul Muththalib, bin Hasyim, bin Abdi Manaf, bin Qushayy.
Ibunya adalah: Fathimah binti Asad, bin Hasyim, bin Abdi Manaf. Saudara-saudara
kandungnya adalah: Thalib, 'Uqail, Ja'far dan Ummu Hani. Dengan demikian,
jelaslah, Ali adalah berdarah Hasyimi dari kedua ibu-bapaknya. Keluarga Hasyim
memiliki sejarah yang cemerlang dalam masyarakat Mekkah. Sebelum datangnya
Islam, keluarga Hasyim terkenal sebagai keluarga yang mulia, penuh kasih
sayang, dan pemegang kepemimpinan masyarakat. Ibunya adalah Fathimah binti
Asad, yang kemudian menamakannya Haidarah. Haidarah adalah salah satu nama
singa, sesuai dengan nama ayahnya: Asad (singa). Fathimah adalah salah seorang
wanita yang terdahulu beriman dengan Risalah Nabi Muhammad Saw. Dia pula-lah
yang telah mendidik Nabi Saw, dan menanggung hidupnya, setelah meninggalnya
bapak-ibu beliau, Abdullah dan Aminah. Beliau kemudian membalas jasanya, dengan
menanggung kehidupan Ali, untuk meringankan beban pamannya, Abu Thalib, pada
saat mengalami kesulitan ekonomi. Saat Fathimah meninggal dunia, Rasulullah Saw
yang mulai mengkafaninya dengan baju qamisnya, meletakkannya dalam kuburnya,
dan menangisinya, sebagai tangisan seorang anak atas ibunya. Dan bersabda:
"Semoga Allah SWT memberikan
balasan yang baik bagi ibu asuhku ini. Engkau adalah orang yang paling baik
kepadaku, setelah pamanku dan almarhumah ibuku. Dan semoga Allah SWT
meridhai-mu."
Inilah 10 falsafah hidup beliau, yang tentunya masih banyak lagi jika
kita pernah membaca sejarah kehidupan beliau.
1.Dosa terbesar adalah takut
2.Modal terbesar adalah percaya diri
3.Kesalahan terbesar adalah putus asa
4.Keberanian terbesar adalah sabar
5.Kebanggaan terbesar adalah kepercayaan
6.Keuntungan terbesar adalah anak yang sholeh
7.Rahasia paling berarti adalah mati
8.Guru terbaik adalah pengalaman
9.Rekreasi terbesar adalah bekerja
10.Pemberian terbaik adalah partisipasi
masih banyak kisah para sahabat nabi yang dapat kita jadikan contoh dalam kehidupan kita, selengkapnya silahkan baca disini
Terimakasih gan atas infonya yang bermanfaat ini, visit balik ya http://shalat-wajib-fardlu.blogspot.com/
BalasHapussyukron ats infonya,
BalasHapusmenambah referensi ana
Sahabat ali binthilib kok ngak ada gan ?
BalasHapus